LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Amar bin Thabit berasal dari Bani Asyahali, dalam kesehariannya dia dikenal sebagai orang yang baik, baik orangnya, karena dia mudah bergaul dengan orangdan sering menolong temannya yang membutuhkan.
Saat orang-orang di sekitarnya berseru padanya untuk ikut masuk Islam, ia tidak mau dan berkata: Jika nanti aku menemukan kebenaran yang selama ini aku percaya itu sudah pasti tidak benar, aku baru akan percaya pada jalan baru yang bernama Islam tersebut.
Amar kemudian dijauhi kawan dan kaumnya, dia sering terlihat terasing karena masih percaya pada kekuatan selain Allah, padahal seluruh lingkungannya telah memeluk Islam, dimana rang-orang menganggap hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang.
Tiba-tiba tanpa ada yang tahu Amar langsung menemui Rasulullah dan menyatakan dirinya telah mantap masuk Islam, Dia pun telah membawa pedang tajam yang akan digunakannya nanti dalam peperangan bersama Rasulullah. Di hadapan Rasulullah, dia mengucapkan syahadat, bukti resmi bahwa dia telah memeluk Islam.
BACA JUGA:5 Jenis Hewan Liar yang Hidup di Gunung Terjal, Nomor 4 Ada Marmut Himalaya
Peristiwa ini tak ada yang mengetahui kecuali Amar dan Rasulullah, hingga saat Amar beranjak bersama rombongan untuk berangkat perang, orang-orang pun heran kepadanya.
Dia dianggap masih musyrik dan hanya ikut-ikutan saja menuju medan peperangan. Keluarganya pun tak mengetahui tentang keislaman Amar, begitu juga kaum sesukunya.
Saat berada di tengah medan Perang Uhud tersebut, Amar memperlihatkan dirinya sebagai mujadid yang sangat luar biasa, dia tak takut pada musuh, sangat tangkas memainkan pedang, dan tetap berdiri tegak meski berkali-kali pedang musuh telah mengenai tubuhnya.
Hingga akhirnya, Amar pun jatuh pingsan di tengah medan perang, orang-orang pun menolongnya dan menepikan tubuh Amar yang penuh luka tersebut: Untuk apa kau datang kemari Amar? Apa gunanya kau melukai dirimu ke tengah peperangan seperti ini?" ujar salah seorang rombongan Muslimin bertanya setelah Amar sadar dari pingsannya, dia dan orang-orang lainnya tak ada yang tahu bahwa Amar telah masuk Islam.
BACA JUGA:DPRD dan Pemkab Ogan Ilir Tandatangani KUA-PPAS
Dengan suara yang lemah, Amar pun menjawab: Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi," ujarnya dengan suara parau.
Beberapa saat kemudian, Amar meninggal, rohnya mengadap ke hadirat Illahi sebagai pahlawan syahid, waktu hal ini diketahui Rasulullah, ia pun bersabda, "Amar itu nanti akan berada dalam surga.
Kaum Muslimin yang ikut dalam rombongan Perang Uhud tersebut semuanya takjub pada peristiwa ini, mereka tidak menyangka, orang yang selama ini dicemooh karena tak mau masuk Islam, ternyata sudah masuk Islam tanpa sepengetahuan mereka, bertambah takjub pula mereka bahwa orang yang selama ini mereka jauhi, gugur secara syahid.
Abu Hurairah RA berkata, memang ada orang yang belum pernah shalat, puasa, dan menjalankan rukun Islam lainnya, tapi orang tersebut bisa masuk surga, Amar bin Thabit contohnya, meski sebelumnya hatinya sekeras batu, ketika melihat persiapan yang dilakukan Rasulullah dan pasukan perang yang sedang bersiap menghadapi Perang Uhud ia pun terpanggil dan mantap masuk Islam. (frs)