Mereka bahkan mampu mencetak hingga 400 cetakan gerabah dalam sehari, yang merupakan pencapaian yang luar biasa.
2. Desa Anjun Jawa Barat (7,2 juta gerabah setiap tahun)
Desa Anjun di Jawa Barat adalah produsen Gerabah terbesar di Indonesia. Bahkan diminati oleh negara-negara maju seperti Cina, Rusia, dan Belanda.
BACA JUGA:BERSIAP, 3 Golongan Ini Akan Terima Bansos PKH Tahap 4 Rp500.000 Cair Oktober 2023
BACA JUGA:Penerima Manfaat BLT BPNT Tahap 5 Rp2.400.000 Sudah Tersedia, Gunakan Link Ini untuk Cek Namamu
Tradisi pembuatan gerabah di desa ini telah ada sejak 1795 selama masa penjajahan Belanda.
Awalnya, pembuatan gerabah dilakukan oleh warga sebagai sumber penghasilan tambahan di rumah mereka.
Namun, kolaborasi dengan perusahaan keramik membantu mengembangkan industri ini secara signifikan, membuatnya terkenal baik di dalam maupun di luar negeri.
Harga gerabah bervariasi, mulai dari Rp 5.000 hingga ratusan ribu per unit, tergantung pada ukuran, motif, dan bentuknya.
BACA JUGA:5 Gedung Pencakar Langit di Indonesia, Peringkat Pertama Tingginya Capai 285 Meter
BACA JUGA:4 Kota Penghasil Batik Terbesar di Indonesia, Palembang Apakah Termasuk?
Produksi gerabah di Desa Anjun mencapai nilai sekitar Rp 17.500.000.000 dengan jumlah produksi mencapai 7,2 juta unit setiap tahunnya.
Kesuksesan ini telah menjadikan Desa Anjun sebagai destinasi wisata gerabah yang populer, menarik pengunjung dari dalam dan luar negeri.
3. Desa Kasongan Yogyakarta (ekspor 80 kontainer setiap bulan)
Desa Kasongan, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikenal sebagai produsen gerabah yang terkenal hingga ke luar negeri seperti Amerika, Australia, dan India.
Desa ini telah menjadi pusat produksi gerabah berkualitas sejak masa kolonial Belanda.