PALEMBANG, PALPRES.COM- Sumatera Selatan memiliki beragam alat musik tradisional, salah satunya suku Besemah yang memainkan Genggong.
Suku Besemah adalah suku yang mendiami Kota Pagar Alam dan sekitarnya.
Alat musik bagi setiap suku memiliki keunikan dengan ciri khasnya masing-masing.
Genggong adalah jenis harmonika yang dimainkan dengan cara memetik senar sambil menggetarkan mulut.
BACA JUGA:Warisan Budaya! Ini 10 Alat Musik Tradisional Indonesia, Kira-kira Apa Saja Ya?
BACA JUGA:Hindari! Inilah Tradisi Lubuk Larangan di Jambi yang Tak Boleh Kamu Lakukan
Mulanya, alat musik ini digunakan untuk mengusir rasa sepi dan kejenuhan para petani yang bertandang di kebun atau ladang miliknya.
Dilansir dari berbagai sumber, genggong sudah eksis di Sumatera Selatan selama lebih dari 3.000 tahun.
Genggong menjadi saksi bisu sejarah peradaban suku Besemah.
Nah, alat musik ini yang terbuat dari bambu atau pelepah enau yang akan menghasilkan suara khas.
BACA JUGA:15 Menit dari Jembatan Ampera, Destinasi Wisata Ini Sajikan Keindahan Alam Hingga Keberagaman Budaya
BACA JUGA:9 Warisan Budaya Suku Komering Terus Berkilau dan Tetap Lestari Hingga Kini, Ada yang Tau?
Kedatangan kolonial Belanda di Bumi Besemah membawa pengaruh pada Genggong, yang awalnya terbuat dari bahan alami, bergeser dengan memanfaatkan material besi, logam, atau pun kuningan.
Untuk menghasilkan suara yang indah, diperlukan latihan yang ekstra untuk mempelajarinya. Karena saat memainkannya terbilang susah susah gampang!
Saat memainkannya, genggong harus dipegang dengan tangan kiri sambil ditempelkan pada bibir. Selanjutnya tangan kanan memainkan lidah yang bergetar hingga menghasilkan suara.