JAKARTA, PALPRES.COM - Imran bin Hushain merupakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, qadi (hakim), dan periwayat hadits.
Nama lengkapnya yakni ialah Imran bin Hushain bin Ubaid bin Khalaf al-Khuza'i.
Imran dan ayahnya, Hushain bin Ubaid, masuk Islam pada tahun terjadinya Perang Khaibar (629 Masehi).
Seperti dikutip www.darunnajah.ac.id, pada tahun perang Khaibarlah ia datang kepada Rasulullah SAW untuk bai’at.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, SP2D Turun Lagi Ada 2 Bansos Tambahan Cair Hari Ini, Daftar Daerahnya Cek di Sini
BACA JUGA:CEK KTP SEKARANG! 9 Kategori Bisa Dapat 3 BLT Rp 2.400.000, Cair Serentak Oktober Ini
Semenjak Imran bin Hushain meletakkan tangan kanannya di tangan kanan Rasullulah, maka tangan kanannya itu mendapatkan penghormatan besar.
Dia bersumpah pada dirinya sendiri tidak akan menggunakannya, kecuali untuk sesuatu yang utama dan mulia.
Hal itu merupakan bukti jelas bahwa pemiliknya mempunyai perasaan yang teramat halus.
Sebagai seorang sahabat nabi, Imran bin Hushain merupakan “’wajah” kejujuran, sifat zuhud dan keshalehan serta sepenuh jiwa dan raga dalam mencintai Allah SWT dan mentaati-Nya.
BACA JUGA:Segera Ambil Bansos PKH Rp750.000 Sebelum Tanggal Ini, Cek Nama Penerimanya Lewat HP
BACA JUGA:Kabar Bahagia! BLT PKH dan BPNT Tahap 4 via Pos Segera Cair, Intip Jadwalnya Disini
Dalam sebuah majelis ilmu dengan Nabi Muhammad SAW, salah seorang sahabat yang merasa bingung, karena bila berada didekat nabi, hatinya menjadi lunak dan tidak menginginkan dunia lagi dan seakan-akan akhirat nyata di depan mata.
Perbincangan tersebut terdengar di telinga Imran bin Hushain, dan ia seolah-olah bersumpah pada dirinya sendiri untuk tidak berhenti dan diam saja, sebelum meraih tujuan mulia tersebut, meski harus menebus dengan nyawanya sendiri.
Pada masa pemerintahan Amirul Mu’m inin Umar bin Khattab, Imran diminta khalifah ke Basrah untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat di sana untuk mendalami Islam.