PALEMBANG, PALPRES.COM – Indonesia, sebuah negeri dengan kekayaan alam melimpah. Tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga dengan keberagaman komoditas pertaniannya.
Salah satu komoditas unggulan yang mengukir sejarah ekonomi Indonesia adalah pohon karet (Hevea brasiliensis).
Pohon ini bukan hanya sekadar tanaman, melainkan juga simbol perjuangan petani di pelosok negeri.
Sejak pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1876 oleh Kolonel C Michielsen di Kebun Raya Bogor.
BACA JUGA:Kebun Karetnya Habis Terbakar, Petani di OI Ini Bingung Biayai Anak Sekolah
Pohon karet telah berkembang pesat dan menjadi tulang punggung ekonomi banyak petani.
Seiring berjalannya waktu, praktik bertani pohon karet telah menjadi mata pencaharian utama bagi ribuan keluarga di Indonesia.
Beberapa daerah terkenal penghasil karet terutama wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Bahkan harga karet sempat melonjak di tahun 2011 di Sumatera Selatan, dan sempat anjlok sampai saat ini.
BACA JUGA:Kecewa, Petani Karet di OKU Timur Jual Kebun, Harganya Seperti Ini
Tingginya harga karet memang membuat petani karet sangat memanfaatkan peluang tersebut dan membuka banyak lahan untuk ditanami karet.
Petani karet bahkan tak bisa diremeskan di Indonesia karena penghasilannya sangat menggiurkan.
Hasil karet merupakan bahan baku utama untuk berbagai produk industri, termasuk ban kendaraan, sepatu, dan berbagai peralatan olahraga.
Kualitas karet Indonesia telah mendunia, menjadikannya salah satu eksportir karet terbesar di dunia.
BACA JUGA:Dorong Aspal Karet Jadi Proyek Nasional, Ini yang Dilakukan Pemkab Muba