Meningkatnya suhu bumi bisa menyebabkan terjadinya heatwaves atau gelombang panas.
Saat gelombang panas terjadi di suatu area, maka suhu di area tersebut akan meningkat drastis dan membuat banyak orang terserang heatstroke dan hipertermia atau meningkatnya suhu tubuh secara drastis.
Meningkatnya temperatur di bumi membuat konsenterasi di lapisan ozon meningkat.
Hal ini bisa menyebabkan rusaknya jaringan paru-paru dan menyebabkan komplikasi bagi para pengidap asma dan penyakit pernapasan lainnya.
Suhu lingkungan yang meningkat, bisa menambah beban kerja jantung atau sistem kardiovaskular.
Sebab, saat suhu lingkungan meningkat, sistem kardiovaskular akan selalu bekerja untuk menjaga suhu tubuh tetap normal.
Sehingga, pada orang yang punya riwayat sakit jantung, pemanasan global berisiko memperparah kondisi.
Tidak hanya pada saat bencana terjadi, dampak kesehatan juga masih tetap akan ada setelah bencana reda.
Banyak penyakit baru bermunculan di pengungsian dan masyarakat yang terdampak bencana bisa lebih rentan terkena penyakit, terutama jika rumahnya hancur dan tidak memiliki akses air bersih dan makanan sehat yang layak.
Waterborne disease atau penyakit yang menular melalui air yang tercemar juga akan bertambah jumlahnya bila pemanasan global terus terjadi.
Sebab, meningkatnya suhu bumi juga memengaruhi kualitas air.
Belum lagi pencemaran air yang terjadi akibat limbah pabrik dan sampah yang menumpuk di laut.
BACA JUGA:5 Dampak Negatif Hp Bagi Kesehatan, Jangan Anggap Sepele Bisa Fatal Akibatnya!
Beberapa penyakit yang masuk dalam kategori waterborne disease antara lain hepatitis a, demam tifoid, infeksi salmonella, infeksi e.coli, kolera, dan disentri.