Terbuat dari papan kayu khas hunian tradisional zaman dulu.
Selain keluarga bu Sawi ini, masih ada juga satu keluarga lagi yang tinggal di kampung tersebut.
Ya, kampung mati ini tepatnya masih menyisakan 2 KK lagi yang bertahan.
Dua KK yang bertahan ini memang harus bertetanggakan rumah-rumah kosong yang sudah ditinggalkan.
Puluhan rumah kosong di kampung mati ini bak jadi pemandangan menyeramkan.
Lama dibiarkan kosong, sebagian rumah yang sudah ditinggal itu sudah terbengkalai dan banyak yang runtuh.
Bu Sawi diketahui bekerja sebagai pemetik buah kopi.
Dan rumah-rumah di sana sendiri memang disediakan oleh PT perkebunan kopi setempat.
Tapi kini rumah-rumah di kampung ini telah banyak yang kosong ditinggal penghuninya terdahulu.
Sekarang hanya menyisakan 2 KK saja yang memilih tetap tinggal diantara banyaknya rumah kosong di kampung Secentong. *