PALPRES.COM - Dalam pembuatan jalan tol tentunya membutuhkan rancangan yang matang terlebih dahulu.
Hal ini guna mempersiapkan anggaran yang bakal dikeluarkan untuk proyek tersebut.
Salah satunya yakni pembangunan jalan tol yang ada di Sumatera Barat.
Bukan hanya itu, pembangunan jalan tol di Sumatera Barat juga membutuhkan lahan yang bakal digunakan untuk pembangunan serta kualitas material yang akan digunakan.
BACA JUGA:Tuturnya Lemah Lembut, Perempuan dari 3 Suku di Indonesia Ini Punya Pesona, Banyak Bule Terpikat!!
BACA JUGA:Deretan Kota Paling Aman di Indonesia, Ternyata Bukan Palembang Juaranya
Tentunya, lahan-lahan yang bakal digunakan untuk pembangunan jalan tol di Sumatera Barat merupakan milik masyarakat adat di lokasi tersebut.
Lahan milik masyarakat yang akan dilalui atau dijadikan perlintasan jalan tol tentunya harus dilakukan pembayaran ganti rugi terlebih dahulu.
Pengerjaan pembangunan akses jalan tol di Sumatera Barat merupakan sebuah proyek Jalan Tol Padang menuju ke Sicincin.
Namun sayangnya, pengerjaan proyek pembangunan jalan tol ini terdapat permasalahan.
BACA JUGA:LRT Bawah Tanah di Bali, Telan Investasi Rp9,10 Triliun, 3 Tahun Bakal Selesai
Hal ini diakibatkan oleh lahan yang digunakan untuk jalur pembangunan jalan tol tersebut seharusnya dibayarkan atas ganti rugi pada penduduk.
Kenyataan di lapangan, pembayaran ganti rugi atas lahan milik warga tersebut tidak dilakukan.
Dimana anggaran yang seharusnya digunakan untuk membayar ganti rugi lahan milik warga malah masuk ke kantong pribadi oknum-oknum yang terlibat.