LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Sahabat muslim di mana pun anda berada, pada konten kali ini kita akan membahas cerita tentang sahabat Abdullah bin Haram yang mati syahid di medan perang.
Dilansir dari media online, dimana dalam buku berjudul 'Tokoh-tokoh Islam Sepanjang Sejarah', karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi yang diterjemahkan oleh Khaoirul Amru Harahap dan Ahmad Fauzan, terbitan Pustaka Al-Kautsar.
Dikisahkan bahwa, Rasulullah SAW menyampaikan kepada Jabir yang merupakan putra Abdullah bin Haram mengatakan bahwa, ayahnya memohon agar dihidupan kembali untuk berperang di jalan Allah SWT.
Rasulullah SAW berkata: Wahai Jabir, Allah SWT sama sekali tidak pernah berbicara dengan seorang hamba kecuali dari balik hijab atau tabir, tapi Allah SWT telah berbicara kepada ayahmu secara langsung'.
BACA JUGA:5 Jenis Tanaman Hias yang Bisa Bikin Rumah Kamu Nyaman dan Tenang
Abdullah bin Haram, sebagaimana perkataan Nabi Muhammad SAW kepada Jabir, berkata: Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepada orang yang masih berada di belakangku (yang masih hidup) kenikmatan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami'.
Kemudian setelah itu turun firman Allah SWT: Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka itu hidup d sisi Tuhannya mendapat rezeki,
Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggak di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tida ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati, QS Ali Imran ayat 169-170.
Diceritakan bahwa, Abdullah bin Haram gugur sebagai syahid dalam Perang Uhud, kemudian Jabir bin Abdullah dan keluarganya menangisi jenazah Abdullah bin Haram, kemudian Nabi Muhammad SAW melihatnya, dan bersabda: Kalian menangis atau tidak, sesungguhnya malaikat tetap saja menaunginya dengan sayapnya.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata Alam Terkenal di Baturaja OKU, Ada Goa yang Menyimpan Tulang Belulang Manusia
Sebelum ke medan tempur Perang Uhud, Abdullah bin Haram berkata: Aku tidak melihat diriku kecuali gugur dalam peperangan ini, bahkan aku berharap semoga aku orang pertama yang gugur sebagai syahid dari barisan pasukan kaum muslimin. (*)