Masyarakat di kampung ini sangat memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan atau Sunda Asli hingga saat ini.
Kepercayaan inilah yang mengajarkan warga setempat untuk selalu melestarikan budaya dan adat istiadat.
Tak heran jika banyak wisatawan yang berkunjung untuk wisata, penelitian hingga keperluan lainnya.
Nama kampung unik ini adalah Kampung Adat Cireundeu.
BACA JUGA:40 Km dari Ciamis, Kampung Unik di Jawa Barat, Warga Dilarang Pakai Perhiasan, Alasannya Menyeramkan
Nama itu diambil dari pohon reundeu yakni pohon obat herbal.
Meskipun anti makan nasi, bukan berarti Kampung Kampung Adat Cireundeu anti pula kemajuan teknologi.
Warganya punya kok barang-barang elektronik, seperti televisi hingga handphone.
Secara adat, warga di Kampung Adat Cireundeu ini memiliki konsep kampung adat yang selalu diingat sejak dahulu kala.
Konsep ini terbagi menjadi tiga bagian terkait dengan penggunaan lahan yang diwariskan turun-temurun.
Adalah Leuweung Larangan (hutan terlarang), Leuweung Tutupan (hutan reboisasi), dan Leuweung Baladahan (hutan pertanian).
Uniknya, penduduk di kampung ini sering kali berpuasa tidak mengkonsumsi beras dalam waktu tertentu.
Tujuan puasa ini adalah untuk mendapatkan kemerdekaan lahir dan batin, termasuk salah satunya untuk menguji keimanan seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai pengganti beras, warga mengonsumsi rasi atau beras singkong.
Sudah 98 tahun warga makan beras singkong dan bukan nasi.
Ternyata kebiasaaan makan rasi ini juga dilatarbelakangi oleh kondisi sawah yang pernah mengering di tahun 1918.