Sungai ini biasa disebut sebagai sungai asinaho, sungai dengan kedalaman sebatas pinggang orang dewasa ini membelah dua wilayah di sekitarnya.
Karena keunikan dan keindahannya, mengenai air sungainya sendiri bersumber dari bebatuan di daerah tebing sekitar desa.
Air sungai tersebut mengalir di tengah-tengah rumah warga bahkan uniknya air tersebut bisa langsung menuju ke lautan.
Sebutan Asinahu telah dinamai sejak zaman dahulu kala dimana air sungai yang tawar sering bercampur dengan air laut.
BACA JUGA:Desa Unik di Belanda, Tak Mengenal Jalan Raya, Bebas Polusi, Terbersih di Dunia
Saat sedang pasang konon katanya ada peristiwa yang melanda di desa Sawai.
Pada saat itu sungai asnahu masih disebut air asin, Nahwu yang merupakan aliran air tawar yang melintas di daerah desa.
Mengingat lokasi laut dan sungai sendiri sangat dekat, sehingga ketika air laut pasang akan masuk dan memenuhi sungai itu.
Sejak itulah warga sekitar menyebut sungai itu sungai air asinahu yang memiliki makna air tawar rasanya asin.
BACA JUGA:Desa Unik di Jawa Tengah, Lokasinya Dekat Puncak Gunung, Belanja ke Pasar Harus Lihat Hari
Sama seperti air laut, ternyata sungai ini pun tak pernah surut meskipun musim kemarau dan dipakai warga untuk macam-macam aktivitas.
Kendati salah satu desa tertua di Maluku bahkan Indonesia, Desa Sawai pun menjadi desa wisata karena lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Manusela.
Nelayan dan pembuat sagu merupakan profesi sebagian masyarakat desa Sawai.
Yang mana profesi itu sendiri sudah turun-menurun di lingkungan warga desa setempat.
BACA JUGA:3 Desa Unik yang Kental Budaya di Indonesia, Bebas Polusi Asap, Desa di Sumsel Tidak Mungkin Ada!
Karena masuk desa wisata, para penduduknya pun sangat menyambut baik sehingga ketika wisatwan datang akan disambut dengan kehangatan.