PALPRES.COM - Konsep apartemen tingkat rendah (lowrise) bisa menghadirkan hunian vertikal, namun dengan rasa seperti rumah tapak.
Hunian model ini bisa menjadi solusi bagi pencari rumah pertama untuk memiliki hunian di pusat kota, tapi dengan harga yang terjangkau.
Kawasan perkotaan juga cenderung banyak memiliki kelebihan untuk dijadikan lokasi hunian.
Alasannya antara lain banyaknya tersedia fasilitas yang didukung dengan aksesbilitas yang baik termasuk keberadaan transportasi publik yang akan membuat kita mudah menjangkau berbagai wilayah.
BACA JUGA:5 Motor Yamaha Paling Laris di Sumsel dan Bengkulu, Ada Garansi Rangka 5 Tahun!
Situasi ini membuat harga lahan maupun produk properti residential di perkotaan menjadi sangat tinggi.
Kota-kota besar lain seperti Jakarta, saat ini sudah hampir tidak lagi menyediakan penawaran rumah tapak (landed house) dan kalaupun ada harganya sudah sangat tinggi.
Produk residensial paling realistis yang bisa ditawarkan adalah hunian vertikal.
Tetapi, ada beberapa kekurangan hunian berupa unit apartemen sehingga masyarakat tetap memilih landed house kendati lokasinya berada di daerah pinggiran.
BACA JUGA:Ngakak Abis! Inilah 7 Nama Desa Unik di Kabupaten Kebumen, Ada Desa Ayah
BACA JUGA:4 Ciri-ciri Batu Akik Kinyang Air Asli, Nomor 3 Mudah Pecah
Inilah yang menjadi tantangan bagi kalangan pengembang untuk menydiakan produk yang tepat dari sisi lokasi, konsep hingga harga jualnya.
Seperti yang ditawarkan PT KVP Bina Propertindo dengan proyek Sembawang Aparthouse.
Lokasinya di Jagakarsa, Jakarta Selatan dekat dengan koridor bisnis TB Simatupang, Sembawang Aparthouse dikonsep hunian vertikal bertingkat rendah (lowrise), sehingga masih meberikan ambient rumah tapak.