Mereka tidak pernah mendapatkan pasokan air yang cukup untuk kehidupan sehari-hari.
Kehidupan tanpa akses yang memadai terhadap sumber air merupakan tantangan besar yang membuat banyak orang memutuskan untuk mencari tempat tinggal baru yang lebih nyaman.
2. Ketertinggalan Infrastruktur
Kampung Candiroto tidak pernah tersentuh pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah.
Hal ini membuat akses ke fasilitas umum seperti jalan yang baik dan layanan kesehatan menjadi sulit.
Kurangnya infrastruktur berkontribusi pada keputusan penduduk untuk meninggalkan kampung ini demi kehidupan yang lebih baik.
3. Sejarah Kelam
Selain masalah air dan infrastruktur, ada sebuah cerita kelam tentang masa lalu Kampung Candiroto yang mungkin turut memengaruhi keputusan penduduk untuk pergi.
Dikatakan bahwa penduduk kampung ini sering melakukan bunuh diri.
Meskipun hal ini merupakan cerita masa lalu, namun bayangan masa lalu yang kelam bisa mempengaruhi keputusan penduduk untuk pindah ke tempat lain yang lebih aman dan nyaman.
Kampung Candiroto adalah contoh nyata bagaimana faktor-faktor seperti akses air yang buruk, ketertinggalan infrastruktur, dan bahkan cerita kelam masa lalu dapat memengaruhi kehidupan masyarakat desa.
Meskipun kampung ini sekarang sepi tak berpenghuni, ini juga merupakan kesempatan untuk memahami bahwa perubahan dapat membawa harapan.
Penduduk yang telah pergi mungkin kini mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain.
Demikianlah ulasan mengenai kampung mati di Temanggung, terisolir dan berada di tengah hutan, penduduknya pergi karena hal ini. *