Bagai rumah berlapis emas, deretan rumah tersebut memiliki pola serupa dengan pilar-pilar besar nan tinggi seperti istana.
Rumah-rumah mewah di kampung miliarder adalah milik bos yang punya usaha pembuatan tas.
Sejumlah bangunan mewah di kampung itu memiliki pola serupa yaitu punya pilar besar yang menjulang.
Selain itu, pagar-pagar rumah itu terbilang tinggi dilengkapi ornamen yang glamor.
Sentuhan itu menambah kesan bahwa rumah-rumah di kampung itu bak istana milik sultan.
Ada setidaknya lebih dari 50 rumah mewah di kampung ini.
Pemiliki rumah atau sang orang-orang kaya tersebut adalah para produsen tas yang sudah sejak dulu tinggal di wilayah itu.
Mereka sejak lahir sudah tinggal di kampung tersebut.
BACA JUGA:Kampung Terpencil di Ponorogo, Warga Tanam Singkong Karena Tidak Makan Nasi, Alasannya Bikin Sedih
Meski begitu, tidak ada kecemburuan sosial di kampung ini.
Warga kampung justru sangat bersyukur dengan adanya orang-orang kaya di sana.
Sebab, kebanyakan warga di Kampung Pangauban menyambung hidup di bawah naungan para orang kaya itu.
Biasanya, warga kampung diberdayakan menjadi pekerja freelance untuk mengerjakan proyek tas.
Bahkan, kebanyakan warga kampung di rumahnya memiliki mesin jahit.
Penghasilan dari menjahit proyek tas cukup lumayan menambah biaya kebutuhan hidup warga.