PALPRES.COM- Kalimantan merupakan sebuah pulau dengan hutan belantara yang kekayaan alam melimpah.
Kalimantan sendiri salah satu rumah yang mempunyai banyak suku dan etnis dengan menjalani hidupnya secara unik.
Di tengah keaneka ragaman ini terdapat kelompok suku yang dikenal sebagai suku punan batu yang hidup di Bentang alam gunung Benau dan sungai Sajau.
Suku ini masih masuk suku terakhir yang hidup dengan berburu dan meramu di Kalimantan.
BACA JUGA:Suku Punan Batu di Kalimantan, Suku Rimba Terakhir yang Punya Kehidupan Unik dan Autentik
Suku punan batu diyakini masih menjalani cara hidup prasejarah yang hidup di Hulu beberapa sungai Borneo.
Bahkan suku ini masuk dalam suku tertua dan punya bahas kuno, selain itu masalah adminitrasi kependudukan tidak ada dan tak punya agama.
Selain mereka itu mempercayai adanya latala. Suku ini pun masih bergantung dengan cara mencari makanan di hutan.
Tradisi tersebut masih mereka lakukan secara individu dalam berburu di hutan.
BACA JUGA:7 Makanan Khas Suku Dayak yang Unik, Ada yang Dari Rotan Hingga Ekstrem
Lebih hebatnya lagi, pengetahuan suku punan batu sangat luar biasa tentang tumbuhan liar yang bisa dimanfaatkan untuk makan dan obat.
Memilik ciri berbeda dengan suku lainnnya di pulau Kalimantan ini.
Seperti cara berjalan yang sangat cepat tidak hanya itu cara jalan yang digunakan oleh suku Dayak punan ketika berjalan tubuhnya miring dan memiliki tubuh yang ringan hingga seperti melayang.
Bahkan, kekuatannya pun sangat sakti mandara guna dan menjadi suku terakhir menjaga rimba Kalimantan.
BACA JUGA:Mengenal Beragam Tradisi Unik Suku Batak, Mulai dari Sigale-gale Hingga Mangulosi