Tradisi Unik Menguburkan Bayi di Sulawesi, Ritualnya Memerlukan Biaya Cukup Mahal, Seperti Apa Prosesnya?

Selasa 14-11-2023,15:28 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

Tradisi ini dikenal sebagai Passiliran.

BACA JUGA:Wisata Candi Umbul di Magelang, Situs Pemandian Keluarga Kerajaan Mataram Kuno, Bisa Sembuhkan Penyakit Kulit

BACA JUGA:Berhasil Melampaui Masa Sulit, 7 Zodiak Ini Kini Hidup Bahagia Meski Penuh Rintangan, Kamu Termasuk Gak?

Pohon Tarra ini menjadi tempat peristirahatan bagi bayi yang meninggal.

Kondisi ini dianggap masih suci untuk dikembalikan ke rahim alam.

Upacara pemakaman itu dikenal dengan istilah rambu solo.

Dengan makam atau liang yang dibuat dengan memahat dinding tebing.

BACA JUGA:7 Tradisi Unik Merayakan Natal dari Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Wayang Wahyu hingga Meriam Bambu

BACA JUGA:Honda BeAT Kalah Jauh, Intip Spesifikasi Skutik Murah Suzuki Nex Smart Key 2024

Passiliran sendiri bukan merupakan tradisi pemakaman biasa.

Ini adalah bentuk penghormatan yang mendalam terhadap kehidupan, terutama bagi bayi yang meninggal dalam keadaan suci.

Dalam kepercayaan masyarakat ini, pohon Tarra dianggap sebagai simbol kesuburan, kehidupan dan keseimbangan alam.

Pohon Tarra itu menjulang tinggi di antara rumpun-rumpun bambu yang teduh.

BACA JUGA:Volkswagen Caravelle, Minibus Pilihan Untuk Libur Akhir Tahun Bareng Keluarga

BACA JUGA:Pesona Bumi Sriwijaya! 7 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi di Sumatera Selatan Untuk Liburan Akhir Tahun

Batangnya yang gigantik dan kulit kayunya yang tua dan buahnya mirip sukun menandakan pohon ini sudah sangat tua.

Kategori :