Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menjelaskan, potensi lahan rawa di Sumsel mencapai 3.054.347,60 hektare.
BACA JUGA:Punya Manfaat Luar Biasa di Sektor Pertanian, Inilah Profesi yang Wajib Punya Batu Akik Jenis Ini
BACA JUGA:5 Restoran Korea di Palembang, Bayar Rp80 Ribu Bisa Makan Sepuasnya, Buka Larut Malam!
Ali Jamil mengungkapkan, luas lahan rawa lebak mencapai 1.354.805,88 hektare dan luas lahan rawa pasang surut mencapai 1.699.541,71 hektare.
“Langkah awal peningkatan produksi padi akan ditempuh dengan meningkatkan luas tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman dengan program optimasi lahan.
Kita akan segera lakukan penataan tanggul, pembangunan pintu-pintu air, pompanisasi, dan lain-lain,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Plt Bupati OKI, HM Dja’far Shodiq mengatakan, lahan baku sawah di Ogan Komering Ilir terdiri dari 4 (empat) tipologi, yaitu rawa lebak, pasang surut, tadah hujan dan irigasi teknis.
BACA JUGA:Tetap Terbuka, Kans Timnas Indonesia U17 Lolos 16 Besar Piala Dunia U-17 2023
“Berbekal 4 (empat) tipologi lahan tersebut menjadikan petani kami tidak pernah putus dalam tanam dan panen padi setiap bulannya, Pak Menteri,” ujar Shodiq.
Bahkan tambah dia, dalam kondisi terpaan el nino Kabupaten OKI melaksanakan tanam padi.
“Khususnya daerah rawa masih bisa lakukan pertanaman,” pungkasnya.
Atas nama petani OKI, Shodiq juga berterimakasih kepada program-program yang digulirkan Menteri Pertanian di Ogan Komering Ilir, seperti program SERASI, Optimasi Lahan, mekanisasi pertanian pra panen maupun pasca panen.
BACA JUGA:Bukti Nyata Komitmen Muba Atasi Stunting di Daerah, Desa Ulak Teberau Raih Penghargaan Ini
“Pak Menteri bisa lihat sendiri dulu (tahun 2015) lahan rawa ini tidak berfungsi.