SEKAYU, PALPRES.COM - Pj Bupati Muba Drs H Apriyadi Mahmud MSi meminta kepada seluruh Penyuluh Pertanian di Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, yang tersebar di 15 kecamatan untuk tetap semangat mendampingi para petani.
Sehingga produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Muba terus meningkat, walaupun ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu.
Demikian disampaikan Pj Bupati Apriyadi saat membuka kegiatan Pertemuan Teknis Penyuluh Pertanian se Kabupaten Muba di Gedung Dharmawanita Sekayu, Rabu 22 November 2023.
"Terbukti walaupun ditahun 2023 kita dilanda perubahan cuaca atas fenomena El Nino, tapi produktivitas padi kita justru meningkat sebesar 3,73 persen dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang kita peroleh dari Dinas TPHP.
BACA JUGA:3 Bansos Reguler dan 1 Bansos Tambahan Cair Mulai Hari Ini, Cek Nama Penerima Disini!
Ini tak luput dari perjuangan penyuluh pertanian dalam membantu petani-petani kita," ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para Penyuluh Pertanian, dalam kesempatan itu Pj Bupati Muba mengintruksikan kepada Dinas TPHP Muba untuk menambah Biaya Operasional Penyuluh (BOP) sebesar Rp1 Juta di tahun 2024 mendatang, yang sebelumnya hanya Rp500 ribu.
"Semoga para Penyuluh Pertanian lebih semangat lagi mendampingi para petani, mengingat potensi pertanian kita yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Lalan dan Sanga Desa cukup menjanjikan," harapnya.
Disamping itu lanjutnya, kedepan Pemerintah Kabupaten Muba akan membantu melindungi harga gabah dengan skema menyerap hasil produksi petani.
BACA JUGA:KPM BPNT Murni Bisa Dapat Bansos PKH Alokasi November-Desember, Begini Syaratnya
CBACA JUGA:Cek Kategori Penerima Bansos Tambahan Rp500.000-Rp1 Juta Cair di KKS Hari Ini
"Beras petani yang ada di Muba ini kita beli, dan kita dorong ke ASN," tandas Pj Bupati Muba.
Sementara itu Kepala Dinas TPHP Muba Ir A Thamrin menyampaikan bahwa kegiatan pertemuan teknis Penyuluh Pertanian tersebut diikuti 251 orang peserta yang ada di 15 kecamatan dalam Kabupaten Muba.
Dengan rincian 87 orang ASN, 15 orang koordinator penyuluh, 121 orang non ASN, dan pendamping peningkatan ekonomi pertanian (PPEP) 28 orang.