JAKARTA, PALPRES.COM – Banyaknya bantuan sosial yang diberikan Pemerintah, terbukti telah menyumbang kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat.
Terlebih bansos yang disalurkan melalui Kemensos RI (Kementerian Sosial Republik Indonesia).
Sejak banyaknya bansos yang diberikan Kemensos mengalir, sedikit banyak telah membantu dalam penurunan beberapa angka kemiskinan ekstrem di Tanah Air, angka anak penderita stunting, anak putus sekolah, lansia, serta disabilitas terlantar.
Dampak positif dari banyaknya bansos yang dislaurkan sebagai stimulus bagi masyarakat tersebut, ternyata menyisahkan beberapa fakta di lapangan.
BACA JUGA:Siapkan Kartu KKS Anda, Bansos PKH dan BPNT Cair Lagi Besok di KKS Bank Ini
BACA JUGA:BLT El Nino Cair Dobel BPNT Sembako Tahap 4 Rp600.000 di Kantor Pos, Ini Jadwalnya!
Salah satunya adalah soal data.
Dimana kerap ditemui dilapangan, banyak sekali bansos yang terkadang tidak tepat sasaran.
Jika kita runut ke belakang, ternyata hal ini disebabkan oleh minimnya usaha dari Pemda (Kabupaten atau Kota) yang tersebar diseluruh Indonesia untuk melakukan pemutakhiran data secara periodik.
Setidaknya satu kali dalam satu tahun.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Bansos BPNT Tahap 5 dan 6 Cair Besok, Dana Rp800.000 Masuk KKS KPM
BACA JUGA:PT Pos Indonesia Siap Cairkan BLT El Nino di Tanggal Ini, Cek Syarat Ambil Bantuannya
Setelah ditelusuri, ternyata satu dari sekian banyaknya alasan yang menyebabkan data pada DTKS (Data Kesejahteraan Sosial) jarang dimutakhirkan oleh kabupaten/kota, karena adanya keterbatasan soal dana.
Sehingga penutakhiran data sering dilakukan dengan periode yang lama.
Untuk itu agar permasalah bisa dapat teratasi, Kemensos RI mencoba beberapa alternatif.