Di titik paling rendah, waktu kita berjuang dan bekerja keras, tapi kita belum dapat hasil dan kita sudah mau menyerahkan, dan mulai kita tahu mengapa kita harus berjuang.
Jawabannya adalah kita ingin misalnya memberi tiket pesawat pulang kerja untuk orangtua agar dapat beribadah ke tanah suci, misalnya berangkat umroh.
Setelah kita mengetahu “why” atau mengapa kita melakukan itu semua, maka kita mendapatkan motivasi untuk kembali bekerja keras dengan tujuannya seperti tadi, yakni membeli tiket orangtua berangkat ke tanah suci.
BACA JUGA:5 Obat Penurun Panas Alami, Nomor 3 Parutan Bawang Merah
Jadi motivasi yang kita dapat itu setelah kita menemukan jawaban dari “why”, bukan “how” maupun “’what”.
Motivasi itu harus kita tanamkan dalam hati, bahwa kita tidak akan berhenti berusaha, hingga tercapai apa yang kita inginkan atau kita impilkan.
Motivasi yang tinggi ini menunjukkan kita sudah memiliki motif yang jelas.
Kita harus terus mempertahankan motivasi kita, meski kita kembali menemui kegagalan.
BACA JUGA:6 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Tanpa Minum Obat, Nomor 4 Makan Makanan Pedas
Dengan motivasi yang kuat, maka semua rintangan kita lewati, meski harus gagal beberapa kali.
Bila kita akhirnya berhasil, meski sempat gagal, maka kita sudah membuktikan bahwa kita mampu mencapai apa yang kita inginkan atau kita inginkan. *