Terdapat tiga area utama yang bisa dikunjungi pada “Kedai Kita”, di antaranya adalah Kopi Tinggal Kenangan, Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas), dan Warung Sejauh Mata Memandang yang dirancang oleh Keluarga Sejauh, Felix Tjahyadi. Rancangan kali ini menggunakan 90% material guna ulang (reuse) seperti panel kayu bangunan dari kegiatan SMM sebelumnya serta kain perca dari sisa produksi SMM yang didaur naik (upcycle), memberikan sentuhan rancangan yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Kopi Tinggal Kenangan
Kopi, sebagai salah satu kebanggaan di Indonesia, merupakan tanaman yang sangat rentan terhadap krisis iklim.
Penurunan kualitas maupun kuantitas biji kopi telah dialami oleh petani kopi di berbagai wilayah akibat cuaca ekstrim yang tidak bisa terprediksi, salah satunya adalah Banjarnegara.
Di area ini, pengunjung dapat mencicipi cita rasa kopi yang saat ini terancam hanya akan menjadi kenangan akibat krisis iklim.
BACA JUGA:Ramaikan JFW 2024, Sejauh Mata Memandang Pamerkan ‘Tarum’ Koleksi Denim Ramah Lingkungan
Warung Nasib Kita di Masa Depan (WarNas)
Ketahanan pangan Indonesia yang biasa kita konsumsi sehari-hari seperti beras, sayur mayur, ikan, buah, serta bumbu dapur seperti cabai, garam, dan rempah juga terancam akibat krisis iklim.
Para petani kesulitan memprediksi masa tanam akibat anomali cuaca, juga kewalahan menghadapi hama dan penyakit tanaman.
Melalui WarNas, pengunjung dapat berjamu dan melihat berbagai informasi tentang bahan makanan yang terancam punah serta cerita dari para petani yang terdampak.
Warung Sejauh Mata Memandang
Sejauh Mata Memandang turut menghadirkan toko pop-up di pameran ‘Kedai Kita’ yang dirancang menyerupai warung.
Sahabat Sejauh dapat melihat dan berbelanja berbagai koleksi pakaian hingga pernak-pernik unik hasil dari kreasi daur naik (upcycle) kain-kain perca motif khas SMM.
Khusus untuk Warung Sejauh Mata Memandang akan beroperasi hingga tanggal 11 Januari 2024.
Selain pameran ‘Kedai Kita’, kolaborasi Sejauh Mata Memandang dan Greenpeace Indonesia juga turut menghadirkan rangkaian kegiatan berjudul Berhenti Basa Basi Buat Bumi.