Setelah kekalahan di Stalingrad, Adolf Hitler mengubah kebijakannya dari Operasi Barbarossa, yang bertujuan untuk menginvasi seluruh Uni Soviet, menjadi perang defensif.
Kekalahan di Stalingrad memberikan Momentum kepada Sekutu untuk melancarkan serangan balik terhadap kekuatan Axis di Eropa.
Pertempuran Stalingrad telah menjadi simbol perlawanan dan perjuangan yang luar biasa bagi bangsa Soviet.
Itu menandai titik balik penting dalam perang dan menjadi salah satu momen paling krusial dalam sejarah Perang Dunia II.