PGN juga akan terus mengupayakan ketahanan pasokan untuk service level yang sama, melalui gas pipa maupun LNG.
BACA JUGA:Disetujui, Pertamina Hulu Mahakam Kembali Kelola Proyek OPLL-3B Offshore
Dengan tantangan pertumbuhan ekonomi dan bisnis ke depan, pemanfaatan gas bumi baik melalui gas pipa maupun LNG akan semakin meningkat.
Sampai dengan TW3 2023, total volume niaga gas bumi adalah 935 BBTUD dengan kontribusi utama dari pasok gas pipa.
Angka ini melayani permintaan pelanggan gas bumi dari 3.019 industri dan komersial, 1.967 usaha kecil serta 834.165 rumah tangga.
PGN berharap dengan adanya perjanjian ini memberikan kepastian keberlangsungan usaha bagi para pemangku kepentingan di rantai bisnis gas bumi.
BACA JUGA:Libur Nataru, Pertamina Siapkan 16 SPBU Kantong di Jalur Mudik dan Wisata
BACA JUGA:Pemerintah Pangkas Anggaran Proyek Tol Getaci, Target Dimulai Tahun 2024 Mendatang
Kemudian meningkatkan daya saing usaha serta pertumbuhan ekonomi nasional berkelanjutan.
“Penandatanganan perjanjian ini juga menjadi bukti nyata komitmen semua pihak dalam mendorong gas bumi sebagai energi transisi tidak hanya sebatas komitmen,” jelasnya.
Namun nyata sampai titik pemanfaatan di hilir dan menegaskan bahwa pemanfaatan gas bumi sebagai energi fosil ramah lingkungan penting.
Untuk menjadi jembatan menuju komitmen Net Zero Emission 2060.