Rachmi juga terus mengharapkan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat, agar Kilang Pertamina Plaju dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya.
“Meski Kilang Pertamina Plaju ini, merupakan kilang tertua di Indonesia, kami akan terus berupaya bekerja optimal guna memenuhi kebutuhan energi untuk negeri,” jelasnya.
Perlu diketahui, jika Kilang Pertamina Plaju telah berhasil merampungkan kegiatan Major Turn Around (pemeliharaan) 2023.
Setelah penyelesaian pemeliharaan Kilang, proses start up dimulai, menandai dimulainya kembali operasi kilang.
BACA JUGA:Berada di Palembang, Kilang Minyak Plaju Jadi Kilang Minyak Tertua di Indonesia, Usianya Berapa?
Pada 16 Desember 2023 lalu, kilang siap digunakan untuk mendukung Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Menurut Rachmi, pemeliharaan rutin setiap 5 tahun ini dilakukan untuk meningkatkan performa kilang dan memperbaharui peralatan.
Beberapa unit kilang seperti Fluid Catalytic Unit, High Vacuum Unit, Crude Distillate Unit, dan lainnya setelah dilakukan pemeliharaan, kini dapat beroperasi normal.
Dengan selesainya pemeliharaan Kilang selama 55 hari, kilang yang memasok 60% kebutuhan energi di Sumbagsel ini siap untuk memproduksi produk energi.
BACA JUGA:Kilang Raksasa di Papua Barat Diresmikan, Jokowi Sebut Serap 70 Persen Tenaga Kerja Lokal
Dengan kapasitas penuh menjelang momen Nataru 2023.
Beberapa proyek telah dilaksanakan untuk memperkuat operasional, meningkatkan efisiensi energi.
Serta memperbaharui peralatan, meningkatkan sistem, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan pemerintah.
Seiring selesainya pemeliharaan, kemampuan Kilang Plaju dalam pengolahan minyak mentah meningkat.
BACA JUGA:Sambut Momen Libur Nataru 2024, Telkomsel Siaga Hadirkan Layanan Maksimal di Area Sumatera
Dari 85 MBSD menjadi 126 MBSD (kembali pada kapasitas desainnya).