Peristiwa lain yang mengkisahkan kebersamaan Rasulullah dengan Abu Thalhah adalah sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim.
Dari jalur Ibnu Sirin dari Anas bin Malik.
Bahwasanya saat Nabi mencukur rambutnya (dalam haji) di Mina.
Beliau membaginya menjadi dua bagian.
Cukuran rambut yang bagian kanan beliau bagi-bagikan kepada para sahabat.
Ada yang kebagian satu rambut.
Ada yang dua helai rambut.
Sementara yang bagian kiri beliau serahkan kepada Abu Thalhah semuanya.
Rasa cintanya kepada Nabi Muhammad SAW ia tunjukkan saat Perang Uhud.
Ketika Nabi Muhammad SAW diserang kaum musyrikin hingga ia terluka, Abu Thalhah berdiri dan menjadi benteng nabi.
Abu Thalhah melesatkan panah-panahnya yang diarahkan kepada orang-orang musyrik satu per satu.
Ia melakukan tindakan tersebut itu, hingga tiga busurnya patah.
Dan ia berhasil membunuh banyak orang musyrik.
Itulah kisah tindakan heroik Abu Thalhah, meski ia pun sempat terluka saat menjadi perisai Rasulullah.
Namun hal itu tidak membuatnya gentar, karena ia telah menyerahkan hidup dan matinya membela Rasulullah dan menegakkan agama Allah SWT. *