Waktu yang diajurkan berikutnya adalah ketika bersedekah tengah dalam kondisi sangat khawatir menjadi miskin.
Kondisi ini bisa saja terjadi karena seseorang mungkin sedang dihadapkan pada hutang, mengalami PHK atau kerugian dalam menjalankan bisnisnya.
Namun, bagi kaum muslim yang beriman meskipun perasaan yang menghinggapinya ia tidak pernah ragu untuk bersedekah.
BACA JUGA:Ucapkan Selamat Natal, Ini Pesan Menag Yaqut Cholil Qoumas
Tentu saja hal ini menjadi wujud senantiasa bertawakal kepada Allah SWT dalam keadaan apapun.
Dengan menyadar bahwa jika Allah SWT menghendaki maka ia bisa saja jadi miskin atau kaya dalam waktu sekejab. Seperti digambarkan di dalam Al-Qur’an:
”… yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit.” (QS Ali Imran ayat 133-134).
Coba lihat di sekitar kita, masih banyak sekali saudara seiman yang menderita kelaparan dan kondisinya jauh lebih memprihatinkan dari kondisi kita. Dengan rutin bersedekah, kita bisa membentangkan kepedulian.
BACA JUGA:Bagaimana Caranya Kita Mengendalikan Amarah? Ini Kata Aa Gym
4. Bersedekah dalam kondisi tidak menjelang kematian
Waktu terbaik untuk sedekah yang terakhir adalah ketika tidak dalam keadaan menjelang kematian.
Ketika dalam kondisi terdesak yakni menjelang ajal, biasanya seseorang baru menyadari dan merasa terdorong untuk melakukan sedekah karena mengharapkan keselamatan di alam barzah.
Rasulullah SAW telah mewanti-wanti umatnya jangan sampai baru punya keinginan bersedekah ketika ajal sudah dekat.
Karena hal yang demikian ini bukan lagi dikatakan sedekah melainkan harta waris.
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ