Terlebih, Australia pernah merasakan juara Piala Asia pada 2015 silam saat menjadi tuan rumah.
Namun, Australia tidaklah semenakutkan Jepang ataupun Irak.
Berstatus juara Grup B, Australia bisa dibilang tak terlalu produktif.
Mereka hanya mencetak 4 gol dalam 3 laga.
Tim ini masih kalah produktif dibanding juara grup lain seperti Qatar (5 gol), Iran (7 gol), maupun Iraq (8 gol).
Australia hanya lebih baik dibanding Bahrain (3 gol) dan sama dengan Arab Saudi (4 gol).
Padahal Australia dihuni beberapa nama yang berkarier di Eropa, seperti Mathew Ryan (AZ Alkmaar), Harry Souttar (Leicester City), dan Marco Tilio (Celtic).
Tim ini belum memiliki serangan yang menakutkan.
Sementara pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong punya pemain-pemain berkualifikasi Eropa di bangku cadangan.
Shayne Pattynama contohnya.
Pemain berdarah Belanda-Indonesia ini belum sekalipun diturunkan STY di fase grup.
Di pertandingan melawan Irak, Pattynama belum bergabung dengan skuad Garuda.
Ia baru merapat ke Qatar pada pertandingan kedua.
Sayangnya, Shayne Pattynama tidak pernah mendapat kesempatan bermain dari Shin Tae-yong.
Apakah di pertandingan melawan Australia, ia akhirnya dimainkan Shin Tae-yong?