Inflasi Januari 2024 Tetap Terjaga Rendah

Sabtu 03-02-2024,07:04 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Juli Aulia

Penurunan inflasi volatile food lebih lanjut tertahan oleh inflasi komoditas tomat, bawang merah, dan beras. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 7,22% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 6,73% (yoy).

BACA JUGA:Inflasi Oktober 2,56 Persen, Bank Indonesia Perkuat Baruan Kebijakan Moneter

BACA JUGA:Cek Tanggal dan Lokasi Pasar Murah Bank Indonesia di Kota Palembang

Inflasi kelompok administered prices mencatat deflasi.

Kelompok administered prices pada Januari 2024 mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,39% (mtm).

Deflasi tersebut dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara pasca berakhirnya Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,74% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,72% (yoy).

BACA JUGA:Ekonomi Sumsel di Atas Nasional, BI Sumsel Optimis Tahun 2024 Ekonomi Tumbuh Lebih Kuat

BACA JUGA:BI Sumsel Gelar Susur Sungai Layani Kebutuhan Rupiah Masyarakat Perairan Sungai Musi

Padat tahun 2023, Inflasi inti 2023 terjaga rendah sebesar 1,80% (yoy), sejalan dengan konsistensi kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar Rupiah oleh Bank Indonesia.

Inflasi volatile food juga relatif terkendali sebesar 6,73% (yoy).

Hal ini didukung oleh eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah dalam mengendalikan harga pangan, termasuk beras dan komoditas pangan strategis lainnya, dari dampak El Nino.

Inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,72% (yoy), sejalan minimalnya kebijakan penyesuaian harga komoditas yang diatur oleh Pemerintah. ​*

Kategori :