PALPRES.COM- Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang filosofi dan tuah perkutut katuranggan rajak wesi yang banyak belum diketahui.
Perkutut merupakan burung Klangenan yang sekaligus menjadi media untuk menyampaikan nasehat yang tersirat dari para leluhur melalui katuranggan atau ciri mati.
Karena perkutut itu sendiri merupakan singkatan dari perkoro ganggu default atau perihal yang harus diikuti.
Maksudnya pitutur atau jangan pada perkutut katuranggan harus dipahami makna dan maksudnya.
BACA JUGA:Filosofi dan Makna Di Balik Perkutut Katuranggan Noroyono, Cocok Dipelihara Seorang Pemimpin
BACA JUGA:Ini Ciri Mathi dan Filosofi Perkutut Bodronoyo, Burung Perkutut yang Sangat Baik untuk Dipelihara
Kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar bisa merasakan sejatinya.
Tuah pada perkutut katuranggan karena dibalik tuah perkutut katuranggan ada petuah-petuah bijak yang bisa dijadikan sebagai tuntunan hidup.
Setiap katuranggan perkutut memiliki makna atau filosofi mendalam tentang kehidupan dan sarat muatan spiritual
Salah satunya yang akan dibahas adalah perkutut katuranggan Rajek wesi.
Perkutut ini memiliki ciri khusus pada bagian sisi kakinya yang terbelah atau berbentuk silang tapi tidak seluruhnya.
Selain itu tadinya berwarna hitam mengkilap seperti besi sekilas bentuk sisik kaki berputra cepu hampir sama dengan bentuk sisik kaki perkutut rojowono.
Dedanya sisik di kedua lagi perkutut rojowono lebih rapi dan garis hilangnya tidak terputus dari bawah sampai ke atas.