Sarana olahraga ini juga menjadi salah satu bukti diskriminasi yang dilakukan kolonial Belanda pada masyarakat Surakarta.
BACA JUGA:Pertama di Indonesia, Proyek Terowongan Bawah Laut di IKN Gunakan Teknologi Modern, Kapan Rampung?
BACA JUGA:Nilai Kontraknya Rp46 Miliar, Banten Bangun Jembatan Layang Sepanjang 382 Meter, Cek Lokasinya?
Stadion bernama Sriwedari ini dibangun pada tahun 1933, diatas tanah hibah seluas 5,8 hektare.
Lahan tersebut merupakan tanah keraton Surakarta yang dihibahkan oleh Raja Paku Buwono X.
Pembangunan stadion ini dilakukan oleh 100 pekerja hanya dalam waktu 8 bulan saja.
Menelan biaya pembangunan 30 ribu Gulden, Stadion Sriwedari menjadi salah satu stadion megah kala itu.
BACA JUGA:Samsung Galaxy M54 5G Terbaru Februari 2024, HP dengan Baterai Super Besar dan Harga Terjangkau!
BACA JUGA:Cara Cek DPT Pemilu 2024 secara Online, Cukup Masukkan NIK, Simak Caranya
Informasinya, nama Sriwedari memiliki arti taman surga ciptaan Batara Wisnu.
Stadion dengan usia mencapai 91 tahun ini menjadi homebase klub-klub VVB (Vorstenlandsche Voetbal Bond) yang saat ini dikenal dengan nama Persis.
Stadion Sriwedari ini juga menjadi saksi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama tahun 1948.
Kemudian di tahun 2013, stadion yang menjadi tempat berlatih negara peserta Piala Dunia U-17 ini ditetapkan sebagai cagar budaya.
BACA JUGA:Tak Hanya Unik, Inilah 7 Manfaat Sirih Merah Bagi Kesehatan, Penyakit Langsung Ngibrit
BACA JUGA:Daftar Harga dan Spesifikasi HP Xiaomi Terbaru 2024, Mulai dari Rp849 Ribu Saja!
Kini, stadion kebanggan masyarakat Surakarta itu masih menjadi markas klub sepakbola Persis Solo.