Selama perayaan, keluarga berkumpul untuk berbagi hidangan bersama dalam sebuah acara makan malam yang dikenal sebagai "Reunion Dinner".
BACA JUGA:8 Makanan Khas Imlek yang Menyimpan Makna Mendalam, Wajib Dicoba Saat Perayaan Tahun Baru Cina
Makan malam ini adalah momen penting untuk menghormati leluhur dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Selama Imlek, persembahan diberikan kepada dewa-dewa dan leluhur dalam bentuk makanan, minuman, dan uang merah.
Uang merah merupakan hadiah yang diberikan kepada anak-anak dan orang bujangan, diharapkan membawa keberuntungan dan kebahagiaan.
Selain itu, ada tradisi mengunjungi keluarga dan teman, yang dikenal sebagai "bertemu dan mengucapkan selamat".
Selama kunjungan tersebut, orang-orang memberikan ucapan selamat dengan kata-kata yang membawa harapan dan keberuntungan.
Sejarah Imlek juga terkait dengan cerita tentang Nian yang dikalahkan oleh seorang dewa.
Beberapa cerita ini disampaikan melalui pertunjukan boneka naga dan singa di jalanan pada perayaan Imlek.
Tarian naga dan singa diharapkan bisa mengusir keberuntungan buruk dan membawa kelimpahan dan keberuntungan di tahun yang baru.
Perayaan Imlek bukan hanya diadakan di Tiongkok, namun juga di berbagai komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Festival ini menjadi momen penting untuk mempertahankan dan memperkaya budaya dan tradisi Tionghoa serta menjadi ajang perayaan yang merangkul kebersamaan dan persaudaraan.
Demikianlah sejarah singkat Imlek, sebuah festival yang penuh dengan tradisi dan makna dalam budaya Tionghoa.
Perayaan ini tetap dihormati dan dirayakan oleh banyak orang sebagai cara untuk menyambut tahun yang baru dengan kebahagiaan, harapan, dan keberuntungan.
Secara historis, Imlek dapat ditelusuri kembali ribuan tahun ke masa Dinasti Shang pada Zaman Perunggu Tiongkok.
Pada awalnya, Imlek adalah perayaan yang terkait dengan siklus alam dan pertanian.