Awalnya, para pekerja kontruksi melakukan penggalian tanah yang dimulai dari sisi Kalisat.
BACA JUGA:Motor Baru Wuling Dirilis, Miliki Tampilan Ala Moge dengan Mesin 500 cc, Berapa Harganya?
Kemudian penggalian tanah dilakukan dari sisi Banyuwangi hingga akhir Desember 1902.
Sehingga akhirnya terowongan kereta api terpanjang kedua di Indonesia ini mulai terlihat utuh sepanjang 450 meter.
Pada akhirnya, pengerjaan terowongan legendaris tersebut semakin sempurna dengan linatsan sepanjang 690 meter.
Dalam pembangunannya, infrastruktur lintasan kereta api ini juga dilengkapi dengan slauran drainase sepanjang 300 meter.
BACA JUGA:Telkomsel Melalui Mobility Insight Dukung Visit Beautiful West Sumatra 2024
Infrastruktur ini kemudian disempurnakan oleh Staatsspoorwegen selaku perusahaan kereta api Belanda pada tahun 1910.
Dikenal dengan nama Terowongan Mrawan, penamaannya diambil dari nama aliran sungai yang berada di kawasan proyek tersebut.
Lintasan kereta api ini masih aktif dilalui kereta api seperti Sri Tanjung, Tawang Alun dan kereta apil lokal lainnya.
Jalur perlintasan ini kini dikelola oleh PT KAI Daerah Operasi IX di Jember Jawa Timur.
BACA JUGA:Berikut Ini 4 Fakta Menarik Batu Akik Ati Ayam yang Jarang Diketahui Kolektor
BACA JUGA:9 Destinasi Wisata di Gorontalo untuk Mengisi Weekend, Suasananya Asri Bikin Healing
Demikianlah informasi terowongan legendaris di Jawa Timur yang usianya mencapai 123 tahun. *