Desember lalu, dua sumur eksplorasi yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 dibor di wilayah kerja Pertamina EP Zona dan terbukti mengandung potensi migas saat dilakukan uji alir produksi.
BACA JUGA:5 Daftar Handphone yang Punya RAM Besar Hingga Kamera 50 MP, Harganya Aman di Kantong
Kedua sumur ini akan dievaluasi lebih lanjut dan diusulkan ke tahapan pengembangan atau Put On Production (POP), sehingga hasilnya dapat menambah produksi migas.
Nyimas F Rikani selaku Kepala Departemen Komunikasi SKK Migas menyampaikan jika SKK Migas akan terus memberikan dukungan dan monitoring ketat untuk pencapaian target migas nasional.
Dalam mendukung komitmen mencapai target emisi bersih (net zero emission) global 2050, Pertamina EP menjaga bisnis Perusahaan selaras dengan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, Pertamina EP turut mereduksi emisi sebesar 65.663,72 ton CO2 melalui berbagai upaya.
Salah satunya penghijauan di area pesisir total lebih dari 86 ribu mangrove.
BACA JUGA:BCA Syariah Hadir di BCA Expoversary, Tawarkan Angsuran Tetap Jangka Waktu Hingga 20 Tahun
Jumlah tersebut setara 101 persen dari target didukung prioritasi budaya keselamatan kerja dengan perolehan safe man hours sebanyak 27,9 juta jam.
Hal lain yang tak kalah menggembirakan, seluruh kinerja tersebut mendapat apresiasi berupa penghargaan Patra Nirbaya 2023 dari Direktoral Jenderal Migas Kementerian ESDM kepada Perusahaan yang telah mencapai prestasi luar biasa dalam menjalankan operasi bisnis tanpa kehilangan jam kerja akibat kecelakaan.
Atas komitmen kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan mengacu peraturan perundangan-undangan, ketiga lapangan di Pertamina EP Zona 7 memperoleh penghargaan PROPER peringkat Hijau dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup di tahun 2023.