"Untuk itu, Pak Pj Gubernur mengarahkan para OPD melakukan publikasi berbagai kegiatan positif yang menjadi program-program pembangunan dan prestasi yang diraih oleh Pemprov Sumsel.
Sehingga berita negatif dapat tertutupi oleh berita positif dan meminimalisir berkembangnya berita hoax,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan mampu membentuk ruang digital yang sehat dan menciptakan kedewasaan politik untuk membentuk pemilih cerdas, kondusif, aman dan damai.
Selain itu, dirinya berharap bimbingan tersebut dapat memberikan pemahaman tentang keamanan digital dikarenakan seorang ASN perlu memahami bagaimana kerahasiaan data di lingkungan pemerintahan.
"Kedepannya untuk pemilihan kepala daerah, ASN di Sumsel tetap diharapkan netral sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan membangun kepercayaan masyarakat dalam membangun hak pilihnya," katanya.
“Keamanan data digital kita harus mengantisipasi, mungkin program ini dapat memberikan materi mengenai ini juga untuk memberikan pemahaman mengenai keamanan data digital,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Slamet Santoso mengatakan dengan pembekelan literasi digital para ASN dapat menjadi penengah dan penetral dunia digital yang ada.
Dia juga berharap agen perubahan mampu menjadi wakil yang membantu ruang digital yang lebih sejuk dan damai.
Slamet juga mengungkapkan bahwa sikap netralitas ASN dibutuhkan dalam dunia digital yang rawan akan berita hoax dan ujaran kebencian.
Melalui pembekalan tersebut dan sikap netral ASN diharapkan dapat menjadi pemersatu bangsa pada Pilkada yang akan segera dilaksanakan.
BACA JUGA:Usung Kebersamaan dan Persahabatan, Semen Baturaja dan Semen Tonasa Bersatu di Arena Bulu Tangkis