PALPRES.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendorong percepatan pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi senilai Rp600.000 sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri.
Mengingat, BLT Mitigasi Rp600.000 tersebut telah menjadi perbincangan hangat, dimana jadwal pencairannya sangat ditunggu-tunggu masyarakat.
Menko Airlangga, dalam konferensi pers beberapa hari lalu, menegaskan pentingnya mendukung masyarakat terdampak dengan segera menyalurkan bantuan yang telah dijanjikan.
Meski demikian, ada beberapa pertimbangan yang perlu diambil sebelum pencairan dilakukan.
BACA JUGA:Sowan ke Pj Gubernur, Pj Bupati Apriyadi Laporkan Progres Pembangunan Jalan Tol di Muba
Mengingat, proses pencairan juga harus mempertimbangkan kelancaran administrasi dan distribusi agar tepat sasaran serta transparan.
Menko Airlangga menekankan pentingnya integritas dalam penyaluran bantuan ini agar tidak terjadi penyalahgunaan atau kebocoran.
Sejumlah langkah teknis juga sedang dipersiapkan, termasuk verifikasi data penerima manfaat dan pengaturan sistem pembayaran yang efisien.
Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar mencapai yang berhak menerima dan memberikan dampak yang signifikan bagi kelompok yang membutuhkan.
BACA JUGA:Honda XR150L 2024, Motor Offroad Incaran Pekerja Perkebunan Dibandrol Segini Harganya?
BACA JUGA:SEGAR! Coba 16 Es Ini untuk Berbuka Puasa, Dijamin Dahaga Seharian Hilang Seketika!
Seperti yang kita ketahui, BLT Mitigasi Risiko Pangan akan diberikan kepada 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari seluruh Indonesia, yang telah terdaftar sebagai penerima BLT di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
BLT Mitigasi Risiko Pangan merupakan program yang digagas pemerintah untuk menggantikan BLT El Nino yang berakhir pada Desember 2023.
Kendati sebelumnya direncanakan untuk dicairkan pada bulan Februari, namun terkendala oleh berbagai faktor termasuk pelaksanaan Pemilihan Umum dan kontrak dengan lembaga penyalur.