PALPRES.COM - Mantan Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa sangat menyayangkan banyaknya Hoaks atau berita bohong yang beredar terkait gempa Tuban-Bawean.
Berita Hoaks tersebut justru banyak beredar melalui media sosial dan aplikasi pesan jejaring sosial.
Menurut mantan orang nomor satu di Jawa Timur itu, sebaran hoaks tersebut justru malah menambah keresahan di kalangan masyarakat.
Terlebih lagi, kondisi masyarakat yang saat ini masih merasa was-was lantaran gempa susulan yang masih terus terjadi.
BACA JUGA:Hasil Pemilu 2024, 8 Partai Besar Lolos ke Senayan, PDIP Paling Banyak Mendapatkan Suara
Lebih lanjut dia mengatakan, penyebaran berita hoaks, kabar bohong dan juga misinformasi serta disinformasi ini menjadi salah satu faktor pemicu terhambatnya mitigasi bencana yang terjadi.
"Ini bulan puasa loh, jangan sampai dikotori oleh aksi-aksi yang tidak bertanggungjawab dan meresahkan masyarakat seperti ini," ujar Khofifah melalui keterangannya, Sabtu 23 Maret 2024.
Seperti diketahui, sebelumnya sempat beredar di dunia maya berupa video hoaks tentang dampak gempa bumi yang terjadi di Pulau Bawean.
Pada Jumat 22 Maret lalu beredar video di media sosial dan jejaring sosial WhatsApp Group di masyarakat.
BACA JUGA:Ini Ketentuan Umum REKRUTMEN BERSAMA BUMN 2024 Waspada Penipuan Semua Proses Dilakukan Online
BACA JUGA:Hari Ini Ganjar-Mahfud Gugat Hasil Pilpres 2024 ke MK
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, video pendek tersebut bukanlah dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa yang terjadi sekitar 130 kilometer timur laut Tuban.
Video tersebut melainkan adalah dampak dari bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada 21 November 2022 silam.
Oleh karena itulah, Khofifah meminta agar masyarakat bisa mencari sumber informasi terkait bencana gempa Tuban-Bawean ini dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan.