Kesenian Senjang yang mengalun indah, memiliki akar yang dalam di Kecamatan Sungai Keruh, wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata untuk Healing di Palembang saat Libur Lebaran, Banyak Wahana dan Spot Foto Menarik
Di sini, Senjang pertama kali dipopulerkan sebelum berkembang ke wilayah lain seperti Kecamatan Babat Toman dan Sekayu.
Dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya, irama Senjang mengalami variasi yang khas, memperkaya keberagaman budaya daerah.
Penampilan Senjang melibatkan pesenjang yang menyanyi sambil menari.
Meskipun iramanya umumnya monoton, kesenian ini mampu mengajak audiens terlibat dan terhibur.
Dinamakan Senjang karena antara lagu dan musik tidak saling bertemu, menciptakan kesan unik di mana keduanya berjalan secara terpisah namun seiring.
Kesenian Senjang mengambil bentuk puisi pantun yang kompleks, dengan jumlah lirik dalam satu bait selalu lebih dari empat baris.
Kompleksitas penyajiannya, yang selalu dinyanyikan dan diiringi dengan musik, menjadi salah satu keistimewaan yang menarik dari Senjang.
Tradisi lisan Senjang tidak hanya menjadi bagian dari hiburan semata tetapi juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Musi Banyuasin.
BACA JUGA:9 Rekomendasi Tempat Wisata di Semarang, Liburan Lebaran Wajib Kesini, Dijamin Pasti Seru!
Meskipun kini jumlahnya tidak sebanyak dulu, namun kesenian ini tetap dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari warisan budaya yang kaya dan berharga bagi daerah ini.