Bek Kiri NEC Nijmegen Berdarah Aceh Mulai Proses Naturalisasi, Amunisi Baru Timnas Indonesia Lawan Irak?

Senin 01-04-2024,05:39 WIB
Reporter : Citra Utama
Editor : Iqbal DJ

Usai pertandingan, ia didampingi Fardy Bachdim foto bareng dengan Calvin Verdonk. 

BACA JUGA:Sesumbar STY Lolos Semifinal dan Wajah Baru di Timnas Indonesia Jelang Piala Asia U-23 2024

Lantas, dari mana darah Indonesia Calvin Verdonk berasal?

“Ayah saya berasal dari Indonesia. Ia full Indonesia dan lahir di sana juga. Oma dan Opa saya dari ayah saya juga lahir di sana, sedangkan mama saya dari Belanda. Kalau tidak salah, ayah saya berasal dari Meulaboh (Aceh),” kata Calvin Verdonk dikutip dari akun YouTube Yussa Nugraha, Minggu 31 Maret 2024.

Saat ditanya Yussa mengenai kesediaannya membela Timnas Indonesia, pemain 26 tahun itu mengiyakan.

"Ini hal yang sudah lama aku pikirkan," kata Calvin Verdonk.

Calvin Verdonk memandang Timnas Indonesia jauh lebih kuat semenjak kehadiran Thom Haye dan kawan-kawan. Ia pun yakin Skuad Garuda akan mampu menumbangkan Irak pada 6 Juni 2024.

“Satu hal yang pasti, Indonesia saya pikir juga menjadi lebih kuat sekarang. Mereka dua kali mengalahkan Vietnam (di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia). Pada bulan Juni, Indonesia akan menghadapi Irak. Saya pikir, mereka berpeluang memenangkan pertandingan. Hal yang bagus jika itu terjadi (Indonesia menang lawan Irak),” tegas pemain yang telah mengemas dua gol dan dua assist dari 26 penampilan Eredivisie 2023-2024.

Calvin Verdonk ditanya apakah sudah tersedia untuk laga Timnas Indonesia vs Timnas Irak? 

Ia tak tahu apakah proses naturalisasinya sudah kelar atau tidak pada Juni 2024.

“Saya enggak tahu berapa lama prosesnya. Jadi sekarang tinggal menunggu saja dan sangat terbuka (membela Timnas Indonesia). Saya pikir Indonesia juga terbuka supaya saya dapat bermain di Timnas Indonesia,” tutur mantan pemain Feyenoord Rotterdam dan FC Twente ini.

Di kanal tersebut, dia menuturkan kisahnya menjadi pesepak bola professional sejak usia belia.  

Umur 7 tahun saya mulai bermain sepak bola di kota saya. Saya tinggal di Dordrecht, itu dekat Rotterdam. Di sana saya bermain 1 tahun. Saat umur 8 tahun saya pindah ke Feyenoord dan bermain di akademinya selama 14 tahun,” tuturnya.   

“Setelah itu saya masuk tim senior Feyenoord, dan saat umur 17 tahun saya debut di tim senior,” ucapnya.  

Setelah dari Feyenoord, Verdonk pindah ke PEC Zwolle selama semusim sebagai pinjaman. 

Setahun kemudian, dia pindah ke NEC sebagai pemain pinjaman juga.  

“Musim berikutnya saya balik lagi ke Feyenoord selama 1 musim. Musim berikutnya saya dipinjamkan lagi ke FC Twente. Kemudian, saya pindah ke klub Portugal, Famalicao, dan bermain 1 musim di sana. Setelah itu saya pindah ke NEC sampai sekarang,” dia menjelaskan.

Kategori :