Yusri pun memastikan, para arus mudik lebaran 2024 ini pihaknya mendirikan posko sapta taruna siaga Idul Fitri 1445 hijriah berada di sta 40.
“Nanti di posko ini diperuntuhkan untuk tempat beristirahat pemudik, di posko ini juga kendaraan alat berat untuk mengantisipasi bila terjadi musibah atau jalan longsor di persiapkan juga,” beber Yusri.
Sementara itu, BBPJN Sumsel pun pada arus mudik lebaran 2024 akan mendirikan posko tanggap bencana sebanyak 20 posko.
Nantinya 20 posko tersebut akan dilengkapi dengan daftar lokasi, peralatan, serta nama serta nomor petuhgas di titik rawan bencana alam seperti banjir, longsor dan sebagainya.
Demikian disampaikan Kepala BBPJN Sumsel Hardy Siahaan.
Persiapan penanganan mudik Lebaran 2024 di BBPJN Sumsel dimulai awal Maret 2024.
Kegiatan utama yang dilakukan adalah memastikan jalur mudik Lebaran 2024 tanpa lubang atau zero pothole.
“Kami mengidentifikasi lubang yang ada, ambles, kemudian kondisi kerusakan baik pada jalan, perkerasan bahu jalan, kemudian saluran maupun juga lingkungan sekitar, seperti pengendalian tanaman.
BACA JUGA:Masih Gratis, 4 Jalan Tol Ini Bisa Dilalui Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024
Bahu jalan agar bisa sesuai dengan kemiringannya kemudian kami pastikan bisa mengalirkan air ke saluran,” ujar Hardy.
Dia menambahkan, BBPJN Sumsel juga memastikan ruang milik jalan dalam keadaan bersih, bahu jalan membentuk kemiringan yang dapat mengalirkan air dari badan jalan, marka harus jelas terlihat (tidak pudar) dan memantulkan cahaya saat malam hari dan untuk ruas jalan dalam lingkup efektif yang belum selesai pelaksanaannya agar dibuat marka sementara (premarking).
“Selain itu, kami melakukan tindakan reaktif, yaitu penanganan dalam waktu kurang dari 1 x 24 jam apabila terjadi hambatan lalu lintas terkait dengan kondisi jalan sehingga dapat berjalan normal kembali,” ujarnya.
BBPJN Sumsel juga menyiapkan stok bahan dan peralatan, seperti stok tambalan cepat mantap atau bahan aspal dan agregat untuk penambalan lubang, stok bahan dan alat berat beserta operator dan bahan bakar di lokasi rawan bencana/longsor, serta rambu-rambu.
“Kami juga melakukan sosialisasi ke berbagai stakeholder terkait, antara lain pihak kepolisian, Dinas Perhubungan, Badan Pengelola Transportasi Darat, dan pemerintah daerah setempat untuk persiapan jalur mudik/balik Lebaran 2024,” tandasnya.