Dan tahun ini kesempatan itu diberikan kepada salah satu rekan sejawatnya yang sudah lama tak mudik melihat keadaan orang tuanya di luar Sumatera.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Pastikan Penuhi Permintaan 4 Produk Selama Lebaran 1445 H
BACA JUGA:Tegas! Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Instruksikan Agen PHU Pangkalan Nakal di Pagaralam
“Dulu, di awal-awal, jujur terasa berat dan berbeda. Namun, kita sudah punya ikrar, untuk tetap menjalankan tugas dan tanggung jawab,” cerita Imam.
Saat orang-orang lain berkumpul hangat bersama keluarganya di hari raya, Imam hanya mampu menjaga komunikasi sembari menanyakan kabar keluarganya via gawai.
“Saya selalu menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri dan menanyakan kabar keluarga,” katanya.
Sambil menyatakan permohonan maaf karena belum bisa pulang kampung.
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau dan Pertamina Gelar Operasi Pasar Serentak Gas LPG 3 Kg
“Ya itulah yang bisa kita lakukan,” kata Imam, menceritakan keluarga besarnya yang jauh dari tempat ia bekerja.
Meski begitu, kehangatan bersama rekan-rekan kerjanyalah, yang membuat suasana kekeluargaan terasa kuat.
Ia merasakan atmosfer yang begitu harmonis di dalam timnya, yang mampu bekerja sama dengan kolaboratif.
Sehingga mampu menyalakan kebahagiaan bahkan saat pekerja harus standby di kilang.
BACA JUGA:Beli Baju Lebaran, Pekerja Muda Pertamina Ajak Anak Yatim di Palembang ke Pusat Perbelanjaan
BACA JUGA:Percantik Jakabaring Sport City, Pemprov Sumsel Gandeng Pertamina Bikin Taman Keanekaragaman Hayati
Ada juga cerita dari Maheza Restu Pradana (23), pekerja muda yang belum satu tahun berdinas di Pertamina.