KAYUAGUNG, PALPRES.COM - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) telah melakukan sejumlah langkah mitigasi terkait kematian mendadak ratusan kerbau di beberapa kecamatan di Kabupaten OKI beberapa hari terakhir.
Kepala Disbunnak OKI, Dedy Kurniawan SSTP M.Si menuturkan, pihaknya telah melakukan uji sampel untuk memastikan penyebab kematian kerbau secara mendadak tersebut.
"Setelah dilakukan pengujian laboratorium terhadap dugaan keracunan di Balai Veteriner Lampung.
Hasilnya negatif dan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan klinis, menunjukkan gejala penyakit Septiceimia epizootica (SE)," ujar Dedy, Minggu 14 April 2024.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Lagi Populer Di Palembang, Bisa Temani Liburan Akhir Pekanmu
Pihaknya terang Dedy, telah melakukan langkah kongkrit sejak menerima laporan dari masyarakat.
"Melakukan penguburan bangkai kerbau, disinfeksi massal pada kandang kerbau, pengobatan serentak, vaksinasi dan upaya surveilan," terang dia.
Terkait adanya kematian kerbau pasca vaksinasi, dijelaskan Dedy bisa dipengaruhi oleh ternak kerbau sudah terjangkit kuman SE.
Namun tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit.
BACA JUGA:Terungkap, Ini Penyebab Puluhan Kerbau di Pangkalan Lampam OKI Mati Mendadak
BACA JUGA:Warga Geger, BLT Mitigasi Risiko Pangan Rp600 Ribu Cair Serentak 16 April 2024, Benarkah?
"Faktor pembentukan kekebalan tubuh yang belum sempurna karena baru vaksin pertama.
Fan faktor pemindahan dan lalu lintas dari zona tertular ke zona steril cukup intens, serta faktor adanya investasi parasit darah," bebernya.
Hingga berita ini diturunkan, petugas di lapangan masih melakukan pengobatan dan hanya libur pada hari Rabu lebaran lalu.