3 Makna Filosofis yang Terdapat Pada Rumah Limas Palembang yang Mungkin Kamu Belum tahu, Apa saja?

Selasa 23-04-2024,20:09 WIB
Reporter : Try Dina
Editor : Sulis Utomo

Dalam buku yang sama disebutkan bahwa pembangunan rumah limas harus dari Ilir ke Ulu.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Sambal Khas Palembang, Sumatera Selatan yang Rasanya Mantap dan Lezat, Dijamin Nambah!

BACA JUGA:5 Gedung Tertua Di Palembang Ini Sudah Berdiri Sejak Zaman Belanda, Salah Satunya Dijadikan Kantor Walikota

Hal itu artinya dalam proses membangun sebuah rumah adat, tidak asal-asalan melainkan memperhatikan setiap detailnya dan dari setiap detail tersebut, memiliki beragam filosofi tersendiri. 

Konsep pembangunan permukiman, membangun rumah demi rumah, harus dimulai dari hilir, baru ke hulu. Ini terkait dengan pola permukiman yang berada di sepanjang tepian sungai.

Lokasi pembangunan tidak boleh dimulai dari hulu apalagi “lompatlompat”. Jika aturan ini dilanggar, maka pelakunya akan kualat. 

Rumah Limas dibangun menghadap ke dua arah, yaitu timur dan barat.

BACA JUGA:Fakta Jarang Diketahui tentang Weton Jumat Kliwon Menurut Primbon Jawa: Bukan Sekadar Mistis, Tapi...

BACA JUGA:Sudah Mendunia ! 5 Tarian Tradisional Sumatera Selatan Ini Terkenal Unik, dan Digemari Segala Usia

Bagian yang menghadap ke arah timur disebut sebagai matoari edop atau arah matahari terbut.

Sedangkan, arah barat disebut matoari mati, yaitu arah matahari terbenam dan melambangkan akhir dari kehidupan. 

Tanpa paku

Rumah Limas dibangun tanpa menggunakan paku.

Semua material itu diganti dengan tali dari kulit atau akar pohon, pasak dari kayu atau bambu.

BACA JUGA:Ternyata Ini Loh 5 Alasan yang Membuat Tidak Diterima Kerja, Simak Dengan Baik Ya!

BACA JUGA:Ini Deretan Toko HP Terbaik di Palembang, Banyak HP Model Baru dan Berbagai Macam Aksesorisnya

Kategori :