Jujur ketika pertama kali menonton kamu akan disuguhkan dengan jalan cerita yang ringan khas kehidupan masyarakat perkotaan, dengan segala permasalahannya.
Dimana pencapaian, tidak selalu mulus, dan dibarengi dengan kesuksesan yang diraih dalam karir maupun pendidikan.
BACA JUGA:Menapaki 3 Bangunan Bersejarah Di Kota Palembang yang Tetap Kokoh Berdiri Meski Kini Dimakan Zaman
BACA JUGA:7 Ide Jualan Paling Laris Tahun Ini, Cepat Laku, dan Untung Gede, Ga Mau Coba?
Film romantis yang hampir 80 persen mengambil lokasi syuting di Kota New York, dengan sinetografi yang cukup apik, dan akting yang memikat.
Film drama romantis yang menceritakan pasangan remaja atau pasangan muda yang belum menikah sudah menjadi hal yang sering kamu temukan di dunia perfilman Indonesia.
Namun semakin ke sini, sineas Indonesia mulai semakin banyak mengangkat film drama romantis tentang pasangan dewasa.
Nah, The Architecture of Love mengangkat kisah cinta pasangan dewasa yang mana keduanya pernah menikah.
The Architecture of Love menampilkan kisah cinta duda dan janda yang bertemu ketika mereka masih menyimpan masa lalu mereka yang berat.
Walau sama-sama duda dan janda, karakter Raia dan River berpisah dari pasangannya masing-masing dengan cara berbeda.
Intinya, film ini memperlihatkan bagaimana Raia dan River bisa menyelesaikan masa lalu mereka masing-masing untuk bisa bersama.
Konflik yang ditampilkan The Architecture of Love bisa dibilang cukup simpel. Perkembangan hubungan antara Raia dan River disampaikan dengan lugas.
BACA JUGA:Naga yang Ada Di Sungai Musi Muncul Untuk Memberikan Sebuah Pertanda, Benarkah?
BACA JUGA:Naga yang Ada Di Sungai Musi Muncul Untuk Memberikan Sebuah Pertanda, Benarkah?