Dengan kurangnya hujan mengancam panen kopi diwaktu mendatang, sehingga menyebabkan harga kopi akan semakin naik.
BACA JUGA:3 Warung Kopi Tempat Nongkrong Asyik Kaula Muda di Kota Lubuklinggau
Selain pengaruh glombang panas di Vietnam juga berpengaruh pada hasil produksi kopi robusta andalan negara tersebut.
Selain itu, peningkatan ekspor kopi setipa bulannya mengalami penurunan setiap tahunya.
Dan yang lebih mengawatirkannya proyeksi produksi kopi di negara Vietnam di tahun 2024 diprediksi akan menurun sebanyak 10 persen.
Hal itu disebabkan karena kekeringan selama musim pembentukan buah ceri di negara tersebut.
BACA JUGA:5 Kuliner Khas Ogan Komering Ulu yang Menggugah Selera, Wajib Coba Kopi Durian yang Creamy
BACA JUGA:Kabarnya Kopi Hitam Dapat Sembuhkan Penyakit Jantung? Apa Benar?
Oleh sebab itu, persedian kopi yang semakin rendah adalah faktor utama yang menyebakan harga kopi semakin naik.
Seperti yang dipantau oleh Internasional Coffe Exchange (ICE) persedia kopi Arabika berkurang pada level terendah pada 24 tahun terakhir.
Sementara persedia kopi Robusta hanya sedikit di atas rekor terendah, sehingga menyebabkan harga kopi berjangka naik.
Ketika memasuki tahun 2024 kondisi pasar kopi berubah yang disebabkan oleh berbagai macam faktor.
BACA JUGA:10 Khasiat Ampas Kopi, Nomor 5 Menghilangkan Lingkar Hitam di Bawah Mata
BACA JUGA:6 Coffee Maker Terlaris dan Paling Canggih, Nomor 3 Jadi Andalan Para Penikmat Kopi Garis Keras
Seperti pola cuaca, tren ekspor, perkiraan produksi, hingga tingkat persediaan mempengaruhi kenaikan harga kopi dunia.