Gadhiza Asnanza Ingin Garuda Periwi Petik Pelajaran dari Dua Kekalahan

Jumat 10-05-2024,17:32 WIB
Reporter : Jonison
Editor : Sulis Utomo

PALPRES.COM – Timnas Putri Indonesia U17 harus kebobolan selusin gol di laga kedua Piala Asia Wanita U17.

Kekalahan tersebut ketika Skuad Garuda Pertiwi menghadapi tim putri Korea Selatan U17.

Namun, sepanjang laga, ada sosok pemain yang paling sibuk di laga Indonesia melawan Korea Selatan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis 9 Mei 2024.

 

Dia adalah Gadhiza Asnanza. Kiper Garuda Pertiwi ini harus jatuh bangun dan bekerja keras untuk timnya.

BACA JUGA:Netizen Indonesia Kembali Berulah, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea

BACA JUGA:Daftar Lengkap 16 Tim Lolos Olimpiade 2024, Minus Timnas Indonesia U-23

Ia terus berusaha agar bola tak masuk ke gawangnya lagi lebih dari 12.

“Ya, kita sudah bekerja keras, dari menit awal hingga akhir, namun memang belum rejekinya,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi PSSI pada Jumat 10 Mei 2024.

Dari dua kali kekalahan melawan Filipina dan Korea Selatan, dimana gawangnya sudah jebol sebanyak 18 kali.

Enam kali saat melawan Filipina, dan 12 kali di malam ini.

BACA JUGA:Ini Kabar Terbaru Proses Naturalisasi Calvin Verdonk, Maarten Paes, dan Jens Raven

BACA JUGA:Shin Tae-yong Menangis Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah dari Guinea dan Gagal ke Olimpiade 2024

“Pelajaran yang bisa kita petik, ini mental harus lebih ditingkatkan lagi, karena mental itu penting buat kita, karena tidak ada yang bisa mengalahkan mental selain diri sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, pelatih kipernya, Kurnia Sandy diakui oleh Gadhiza selalu memberikan semangat untuknya.

“Coach Sandy selalu memberikan semangat, kasih tahu untuk bangkit dan bangkit lagi.

Harus kuatkan lagi juga mentalnya,” tuturnya.

BACA JUGA:Vanja Bukilic Resmi Jadi Tandem Megawati di Red Sparks

BACA JUGA:Hujan Air Mata di Ruang Ganti Timnas Indonesia U-23 Usai Gagal ke Olimpiade Paris 2024

“Banyak evaluasinya dari laga tadi, depan ke belakang, karena memang juga kita bisa dibilang kalah jauh, semuanya harus diperbaiki, dari kiper, pemain belakang, tengah dan depan,” tutupnya.

Garuda Pertiwi akan melakoni laga terakhir dan akan berhadapan dengan Korea Utara pada Minggu 12 Mei 2024.

Sementara itu, Pelatih Garuda Pertiwi Satoru Mochizuki mengatakan jika para pemain telah berjuang keras hingga akhir laga.

Sebagai pelatih, ia memandang walau kalah saat menghadapi Korea Selatan, namun dirinya tetap memandang ada sisi positif dari pemainnya, yakni terus berjuang hingga akhir laga.

BACA JUGA:Perjuangan Heroik Witan Sulaeman Bertanding dengan Kondisi Kepala Bocor di Laga Indonesia U-23 vs Guinea

BACA JUGA:3 Keputusan Kontroversial Wasit Francois Letexier, Bikin Timnas Indonesia U23 Kalah 0-1 dari Guinea U23

“Dengan kekalahan telak tadi (12-0), dibandingkan saat melawan Filipina, saya lihat para pemain, mereka masih terus berjuang hingga akhir, rasanya itu hal positifnya,” ujar coach Mochi.

Dirinya melihat dalam laga itu para pemain Korea Selatan pintar mencari posisi.

“Jadi strategi itu merepotkan kami. Saat masuk babak kedua, pertahanan kita agak goyang, mestinya mereka saling komunikasi, supaya tidak kebobolan kelima kalinya,” terang Coach Mochi.

Ditambahkan lagi olehnya, walau begitu, tadi di babak kedua sudah mulai tampak permainannya, mulai bagus, hanya saja harus lebih agresif lagi dalam merebut bola.

BACA JUGA:Hasil Akhir Playoff Olimpiade Paris 2024: Guine U23 Gagalkan Mimpi Timnas Indonesia U23 ke Olimpiade Paris

BACA JUGA:Hasil Babak Pertama Playoff Olimpiade Paris 2024: Timnas Indonesia U23 Tertinggal 0-1 dari Guinea U23

“Harus tidak mau ngalah, harus lebih ngotot lagi. Sebab lawan kita selanjutnya nanti Korea Utara, jauh lebih agresif, lebih cepat, jadi kita harus lebih cepat lagi, lebih agresif,” jelasnya.

Kategori :