Ia mengatakan, pemain lokal harus berani bersaing dengan siapapun.
Tak perlu takut dengan yang namanya persaingan.
Justru kalau tidak ada persaingan, performa malah akan turun.
Semasa masih jadi pemain sepakbola, Budi Sudarsono mengaku tidak pernah takut dengan lawan yang akan dihadapi.
Ia menjadikan sebagai tantangan yang harus ditaklukkan.
"Kalau saya malah tertantang, jadi persaingan itu membuat kita akan meningkat progresnya, kalau enggak ada persaingan kita malah bisa turun (performanya)," kata Budi Sudarsono di kanal YouTube SEA Today News, Minggu 12 Mei 2024.
Ia mengaku sangat menunggu-nunggu pemain yang akan jadi pesaingnya.
"Persaingan yang bagus, kalau saya malah lebih tertantang enggak perduli siapa pemain asingnya, siapa pesaingnya, terus kalau kita main siapa pemain belakangnya," tuturnya.
Budi membuktikan sendiri bagaimana ia menghadapi sebuah tantangan serius yang ada di depannya.
Disebutkan dulu ada salah seorang rekannya yang memberitahu bahwa bek yang akan dia lawan adalah pemain asing dengan kualitas tinggi.
"Pernah saya punya teman namanya Fachruddin di Arema. Dia kasih tahu saya pas masih main di Persela Lamongan, pemain belakang Lamongan itu bagus asal Brasil," ujar Budi.
"Tapi saya malah tertantang untuk bagaimana saya bisa melewati itu, akhirnya saya kolongin dia dan masuk (cetak gol), itu waktu masih main di Persik Kediri," sambungnya.
Jadi pesan Budi Sudarsono terhadap striker lokal Timnas Indonesia, jangan takut dengan tantangan dan persaingan.
Intinya jadikan setiap persaingan di manapun itu sebagai motivasi lebih agar bisa menjadi jauh lebih baik lagi ke depannya.
Meskipun banyak pemain keturunan atau diaspora yang masuk ke dalam skuad Shin Tae-yong, Budi Sudarsono ingin tekad pemain lokal Indonesia tetap membara dan jangan mudah menyerah.