Kemudian, villa tersebut diserahkan oleh Liem Sian Joe kepada ahli warisnya pada tahun 1920 lantaran dirinya pergi ke Belanda.
Meskipun sempat terbengkalai, akhirnya bangunan ini dijual kepada Ong Kie Tjay di tahun 1960.
Di tahun 1964, Ong Kie Tjay mengubah dan merenovasi bangunan ini menjadi sebuah hotel yang sebelumnya adalah bangunan villa keluarga.
Hingga kini, hotel tersebut masih berdiri dan wisatawan banyak yang menginap disana.
Walaupun pernah beredar kabar bahwa Hotel Niagara tersebut angker dan berhantu.
Akan tetapi, ahli waris dari Hotel Niagara yakni Ongko Budihartono menuturkan bahwa kabar tersebut merupakan omong kosong.
Selama mengelola hotel tersebut, dirinya tak pernah mendapatkan gangguan dari mahluk halus.
Begitu juga dengan konsumennya, tidak ada keluhan dari pengunjung mengenai permasalahan tersebut.
Oleh Undang-Undang, Hotel Niagara akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya.
BACA JUGA:Daftar Negara Diprediksi Bakalan Hilang dari Peta Dunia di Masa Depan, Kok Bisa? Ini Penjelasannya
Demikianlah informasi mengenai hotel di Malang yang pernah dinobatkan sebagai hotel tertinggi se Asia Tenggara.