TEHERAN, PALPRES.COM – Tak ada bukti helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi disabotase hingga jatuh.
Kecelakaan helikopter yang menyebabkan Presiden Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian tewas pada Minggu 19 Mei 2024 siang waktu setempat, kemungkinan disebabkan oleh masalah lain.
Menurut hasil penyelidikan awal dari jatuhnya helikopter jenis Bell 212 tersebut, tak ditemukan adanya bekas-bekas atau tanda-tanda suatu upaya menyabotase helikopter yang usianya lumayan udzur tersebut.
Selain itu hingga 69 detik sebelum kecelakaan, tim penyidik juga tak menemukan adanya komunikasi kru helikoper terkait situasi darurat.
BACA JUGA:Moms Wajib Tau! Ini 8 Perlengkapan MPASI yang Harus Ada di Rumah, Dijamin Anti Mubazir
Dengan mulai dipinggirkannya unsur sabotase, kemungkinan penyebab jatuhnya helikopter Presiden Ebrahim Raisi tinggal disebabkan oleh dua masalah.
Mulai dari soal teknis hingga kondisi cuaca.
Terkait soal cuaca, dilaporkan cuaca baik saat helikopter Presiden Iran dan 2 helikopter pendamping lainnya mengudara.
Namun saat tiba di lokasi, tepatnya di wilayah Provinsi Azerbaijan Timur Iran, helikopter tersebut terbang di kondisi cuaca tidak baik.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Magang Fraksi Partai Keadilan Sejahtera FPKS DPR RI Program InternshiPKS Batch 11
BACA JUGA:Presiden Jokowi Ngopi di Barchetta Lippo Plaza Lubuklinggau, Masyarakat Ramai-ramai Minta Foto
Mengenai hal itu, masih akan dicermati dan diselidiki lagi oleh tim.
Laporan itu juga menyebutkan tidak ada keadaan darurat yang terjadi dalam komunikasi dengan kru hingga 69 detik sebelum kecelakaan.
Sebelumnya, spekulasi jatuhnya helikopter Presiden Iran akibat sabotase berhembus kencang.