Sinopsis dan Fakta Ipar Adalah Maut: Perselingkuhan dan Pengkhianatan Tergila Sepanjang Masa

Jumat 14-06-2024,11:20 WIB
Reporter : Agus Pongki
Editor : Agus Pongki

Menurut sutradara ipar adalah maut, Hanung Brahantyo "film ini akan menampilkan berbagai hal yang bisa membuat penonton mengambil banyak nilai dan makna untuk semakin mawas diri terhadap perselingkuhan." 

BACA JUGA:Kisah Cinta yang Rumit, Ini Lirik Lagu 'Boleh Juga' Milik Salma Salsabil

BACA JUGA:7 Film dan Drakor Kim Go Eun, Genre Romantis Hingga Horor, Rating Tinggi Tembus 8,6

2. berawal dari kebiasaan yang dianggap hormat 

Hanung Bramantyo juga menjelaskan pengkianatan yang diangkat dalam film ini berawal dari sebuah kejadian atau tindakan yang dianggap biasa di negara ini.

Banyak hal atau kebiasaan yang dianggap terhormat dan dinormalisasi dalam keluarga justru ternyata adalah masalah dan penyebab dari pengkhianatan. 

Awal mula kejadian ini hasil dari kegiatan yang dianggap biasa oleh masyarakat kita, pengkhianatan itu muncul dari tindakan yang dianggap terpuji dan ternyata itu salah dalam agama.

Pengkhianatan terbesar berangkat dari kejadian normal yaitu adab kita, ungkap Hanung brahantyo yang ketiga

BACA JUGA:5 Drakor Byeon Woo Seok yang Raih Rating Tinggi Selain Lovely Runner

BACA JUGA:10 Artis Cantik Korea Tanpa Oplas, Bening Memukau Sejak Kecil

3. Judulnya ada dalam Hadist 

Ternyata judul dari film ini ada dalam sebuah hadist, dalam proses pembuatan film tersebut Hanung juga mengatakan bahwa ada penasihat khusus dari kalangan tokoh agama yang memberikan pandangannya tentang perselingkuhan dengan ipar.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِيَّاكُمْ وَالدُّخُولَ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَرَأَيْتَ الْحَمْوَ . قَالَ الْحَمْوُ الْمَوْتُ

"Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita.” Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?” Beliau menjawab, “Hamwu (ipar) adalah maut.” (HR. Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172)

Hamwu yang dimaksud dalam hadits bukan hanya ipar saja namun setiap kerabat dekat isteri yang bukan mahram. Yang masih mahram bagi suami dari keluarga istri adalah seperti ayah dan anaknya.

Kategori :