Ditinggal Menterinya, Netanyahu Akhirnya Bubarkan Kabinet Perang Israel

Senin 17-06-2024,19:23 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Karena ketimbang berusaha mencapai kemenangan total, sebagaimana digadang-gadang Benjamin Netanyahu.

BACA JUGA:5 Hyundai Jamin Agar Pemilik Kendaraan Worry Free, Salah Satunya Jamin Ganti Mobil Baru

BACA JUGA:Dapat Daging Kambing Kurban? Jangan Bingung, Ini 7 Cara Mengolahnya Agar Tidak Amis dan Alot

Benny Gantz lebih condong untuk mengutamakan upaya pembebasan para warga Israel, yang masih disandera Hamas di Gaza, Palestina.

Memang pada peristiwa Operasi Banjir Al Aqsa, sebanyak 240 warga Israel dibawa paksa Hamas ke Gaza sebagai sandera.

Dari jumlah itu, sebagian ada yang terbunuh dan dibebaskan.

Namun jumlah sandera warga Israel di Gaza, masih sangat banyak.

BACA JUGA:Kapasitas Baterainya Jumbo, Inilah Smartphone Terbaru Tecno Pova 6, Masuk Indonesia?

BACA JUGA:Mobi Toyota Hilux Rangga, Kini Hadir Dengan 5 Keunggulan di Harga Ga Sampe Setengah Miliar

Nah, pasca ditinggal Benny Gantz, Benjamin Netanyahu diperkirakan akan membentuk tim kecil yang berisikan menteri-menteri pendukungnya di Kabinet Perang.

Mulai dari Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.

Kelompok menteri “garis keras” ini, dikenal sebagai penentang peta perdamaian antara Hamas dan Israel yang digagas Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Diperkirakan pasca dibentuknya tim kecil ini, hari-hari ke depan Palestina akan kembali diwarnai konflik bersenjata dengan Hamas.

BACA JUGA:Lebaran, Harga Emas Antam di Palembang Turun, Ini Daftar Harganya

BACA JUGA:Preview Pertandingan Euro 2024 Prediksi Austria vs Prancis, Kena Virus Akankah Mbappe Tampil di Laga Pembuka?

Soalnya, Tim Kecil Netanyahu berkeinginan perang tetap dikobarkan di Palestina hingga kemenangan total bisa diraih bangsa Israel.

Kategori :